Kali ini kita akan mencoba membandingkan rangkaian Traffic Light menggunakan Arduino dengan menggunakan rangkaian konvensional. Jika dibandingkan, rangkaian traffic light akan terlihat lebih sederhana dengan menggunakan Arduino dibandingkan dengan rangkain konvensional yang masih menggunakan komponen-komponen elektronik seperti transistor, kapasitor, IC, dioda, dan komponen lainya. Bisa terlihat perbandingannya pada gambar dibawah.

  • Rangkaian traffic light menggunakan rangkaian konvensional.



  • Rangkaian traffic light menggunakan Arduino.



Dibandingkan rangkaian traffic light menggunakan Arduino, rangkaian konvensional terlihat lebih rumit dengan banyaknya komponen yang digunakan dan banyaknya sambungan-sambungan antar komponen. Pada rangkaian menggunakan Arduino mungkin akan dianggap lebih rumit pada kode programnya, namun jika kita sudah memahami prinsip kerja dari kode program tersebut akan jauh lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan rangkaian konvensional.

Selanjutnya kita akan belajar membuat rangkaian traffic light menggunakan Arduino. Pertama-tama kita siapkan peralatan yang diperlukan, diantaranya :
  • Arduino
  • Resistor 220 ohm 3 buah
  • LED Merah 2 buah
  • LED Kuning 2 buah
  • LED Hijau 2 buah
  • Breadboard/Protoboard
  • Kabel Jumper
1. Membuat tangkaian traffic light seperti gambar dibawah.




2. Memasukan kode program (sketch).

int switchingDelay = 1000; //waktu delay untuk transisi perubahan LED
const int RED_LEFT = 11; //menginisialisasi pin LED
const int AMBER_LEFT = 10;
const int GREEN_LEFT = 9;

const int RED_RIGHT = 8;
const int AMBER_RIGHT = 7;
const int GREEN_RIGHT = 6;

void setup()
{
  pinMode(RED_LEFT, OUTPUT); //mengatur pin LED sebagai output
  pinMode(AMBER_LEFT, OUTPUT);
  pinMode(GREEN_LEFT, OUTPUT);
  pinMode(RED_RIGHT, OUTPUT);
  pinMode(AMBER_RIGHT, OUTPUT);
  pinMode(GREEN_RIGHT, OUTPUT);

  digitalWrite(RED_LEFT, LOW); //perintah untuk mematikan LED
  digitalWrite(AMBER_LEFT, LOW);
  digitalWrite(GREEN_LEFT, LOW);
  digitalWrite(RED_RIGHT, LOW);
  digitalWrite(AMBER_RIGHT, LOW);
  digitalWrite(GREEN_RIGHT, LOW);
}

void loop()
{
  digitalWrite(RED_LEFT, HIGH); //perintah untuk menghidupkan LED
  digitalWrite(GREEN_RIGHT, HIGH);
  delay(switchingDelay); //menahan perintah selama switchingDelay = 1000 ms (1 detik)

  digitalWrite(AMBER_RIGHT, HIGH);
  digitalWrite(GREEN_RIGHT, LOW);
  delay(switchingDelay);

  digitalWrite(RED_RIGHT, HIGH);
  digitalWrite(AMBER_RIGHT, LOW);
  digitalWrite(AMBER_LEFT, HIGH);
  delay(switchingDelay);

  digitalWrite(RED_LEFT, LOW);
  digitalWrite(AMBER_LEFT, LOW);
  digitalWrite(GREEN_LEFT, HIGH);
  digitalWrite(AMBER_RIGHT, LOW);
  delay(switchingDelay);
  delay(switchingDelay);

  digitalWrite(AMBER_LEFT, HIGH);
  digitalWrite(GREEN_LEFT, LOW);
  delay(switchingDelay);

  digitalWrite(RED_LEFT, HIGH);
  digitalWrite(AMBER_LEFT, LOW);
  digitalWrite(AMBER_RIGHT, HIGH);
  delay(switchingDelay);

  digitalWrite(RED_RIGHT, LOW);
  digitalWrite(AMBER_RIGHT, LOW);
  digitalWrite(GREEN_RIGHT, HIGH);
  digitalWrite(RED_LEFT, HIGH);
  digitalWrite(AMBER_LEFT, LOW);
  delay(switchingDelay);
  delay(switchingDelay);
}


3. Menghubungkan Arduino dengan komputer, kemudian upload sketch ke Arduino. Arduino akan menjalankan fungsi traffic light.





Kali ini kita akan belajar menyesuaikan kecerahan LED menggunakan salah satu output analog Arduino. Anda mungkin sudah belajar bagaimana menggunakan pin digital i / o Arduino untuk mengirim sinyal HIGH dan LOW ke LED, tetapi beberapa pin ini mampu mensimulasikan sinyal analog yang memiliki nilai variabel yang variatif, pin ini disebut juga dengan pin PWM. Pin ini diberi label pada Arduino dengan tildes (~) di samping nomor pin digital Arduino. Kita akan mencoba menghubungkan LED ke salah satu pin PWM ini dan menyusun program sederhana untuk perlahan mengatur kecerahan LED menjadi lebih terang dan lebih redup atau menyalakan/mematikan LED secara bertahap (Fading).

Peralatan yang dibutuhkan yaitu :
a. Arduino + kabel USB A-B
b. Resistor 220 Ohm
c. LED
d. Breadboard/Protoboard
e. Kabel Jumper

1. Membuat rangkaian seperti gambar dibawah. Kaki LED negatif terhubung ke ground dan kaki positif ke pin analog PWM 9 (D9) Arduino. Komponen antara LED dan ground dipasang sebuah resistor 220 ohm.

2. Memasukan kode program (sketch) ke Arduino IDE seperti yang ada dibawah.


Penjelasan Sketch :
  • int nilai = 0; untuk mengatur nilai awal dari variabel nilai. int pinLED = 9; untuk mengatur variabel pinLED untuk nilai 9 (pin PWM 9).
  • pinMode(pinLED, OUTPUT); untuk mengatur variabel pinLED yaitu pin 9 sebagai output.
  • for(nilai = 0 ; nilai <= 255; nilai+=5) untuk membuat proses looping dari nilai 0 s/d 255 dengan kenikan sebanyak 5 (nilai+=5), jadi nilain akan terus bertabah dari 0, 5, 10, 15, 20, dst.
  • analogWrite(pinLED, nilai); perintah untuk menyalakan LED sebesar nilai, dari 0, 5, 10, 15, dst, sehingga kecerahan LED akan perlahan semakin terang sesuai dengan nilainya, semakin nilai mendekati/mencapai 255 maka LED akan semakin cerah. Sedangkan delay(30); untuk menahan perintah analogWrite(pinLED, nilai); selama 30 ms. 
  • for(nilai = 255; nilai >=0; nilai-=5) untuk membuat proses looping dari nilai 255 s/d 0 dengan penurunan sebanyak 5, jadi nilai akan terus berkurang dari 255, 250, 245, 240, dst.
  • analogWrite(pinLED, nilai); perintah untuk menyalakan LED sebesar nilai, dari 255, 250, 245, 240, dst, sehingga kecerahan LED akan perlahan semakin redup sesuai dengan nilainya, semakin nilai mendekati/mencapai 0 maka LED akan semakin rudup. Sedangkan delay(30); untuk menahan perintah analogWrite(pinLED, nilai); selama 30 ms. 

3. Menghubungkan Arduino dengan komputer menggunakan USB A-B, kemudian upload sketch. Setelah berhasil di-upload, maka Arduino akan menjalakan atau beroperasi sesuai kode program, yaitu membuat LED fading (menyalakan/mematikan LED secara bertahap).





Mari belajar tentang bagaimana cara membuat LED Blinking (berkedip) menggunakan keluaran digital dari Arduino. Project ini cocok bagi Anda yang baru mengenal Arduino. Kita akan menghubungkan LED dengan Arduino Uno dan menyusun program sederhana untuk menyalakan dan mematikan LED (membuat LED berkedip-kedip).

Peralatan yang dibutuhkan yaitu :
1. Arduino + kabel USB A-B
2. Resistor 220 Ohm
3. LED
4. Breadboard/Protoboard
5. Kabel Jumper

Lankah yang perlu dilakukan :
1. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah. Kaki LED terhubung ke dua pin pada Arduino, kaki negatif terhubung ke ground dan kaki positif ke pin 9. Komponen antara LED dan ground dipasang sebuah resistor, yang membantu membatasi arus untuk mencegah kelebihan arus pada LED. Tanpa resistor, akan berakibat LED terbakar.


2. Memasukan kode program (sketch) ke Arduino IDE. Sketch-nya seperti yang ada dibawah, kemudian copy-paste ke Arduino IDE.


      int pinLED = 9; //LED disambungkan dengan pin Digital 9

      void setup() {
        pinMode(pinLED, OUTPUT); //set pinLED sebagai output
      }

      void loop() {
        digitalWrite(pinLED, HIGH); //menyalakan LED
        delay(1000);
        digitalWrite(pinLED, LOW); //mematikan LED
        delay(1000);
      }


Penjelasan Sketch :
  • void setup() digunakan untuk menjalankan program satu kali, biasanya digunakan untuk pengaturan pin sebagai INPUT atau OUTPUT.
  • void loop() digunakan untuk menjalankan program berulang-ulang dan terus menerus, kode program dijalankan dari baris atas sampai kebawah dan terus berulang.
  • digitalWrite(pinLED, HIGH) perintah untuk menyalakan LED, dan delay(1000) untuk menahan perintah sebelumnya yaitu menyalakan LED selama 1000 ms atau 1 Secon (detik).
  • digitalWrite(pinLED, LOW) untuk mematikan LED selama 1000 ms. Delay di sini dapat kita rubah sesuai dengan kecepatan berkedipnya (misalnya diatur 100ms).

3. Menghubungkan Arduino dengan komputer menggunakan USB A-B, kemudian upload sketch. Setelah berhasil di-upload, maka Arduino akan menjalakan atau beroperasi sesuai kode program, yaitu membuat LED blinking. Untuk mempermudah bisa lihat video di bawah ini.





Pembahasan kali ini juga akan menjawab cara untuk mengetahui port COM berapa yang digunakan untuk koneksi data antara Arduino dengan komputer. Caranya cukup mudah, yaitu :

1. Pertama pastikan koneksi kabel USB A-B antara Arduino dengan komputer secara fisik terhubung dengan baik.

2. Periksa status koneksi pada Device Manager, yaitu dengan membuka “Control Panel -> Device Manager” kemudian pilih (expand) pada bagian “Port (COM & LPT)”. Ketika koneksi antara Arduino dengan komputer berhasil maka akan muncul tipe Arduino beserta port COM yang digunakan. Gambar dibawah menunjukan Arduino yang digunakan ialah Arduino Mega menggunakan port “COM5”.


3. Mengubah pengaturan tipe board dan port di software/aplikasi Arduino IDE. Sesuaikan dengan tipe bord dan port yang digunakan yaitu "Arduino Mega" dan port "COM5". Untuk mengaturnya masuk ke menu "Tools -> Board" pilih Arduino Mega, kemudian masuk ke menu "Tools - > Port" pilih COM5.


4. Kemudian setelah itu jalankan kode program (sketch) yang sederhana seperti Blink atau AnalogReadSerial yang terdapat pada menu "File -> Examples -> Basics". Dapat dijalankannya kode program pada Arduino menujukan Arduino dan komputer terhubung (terkoneksi) dengan baik.


Catatan : Ketika ada masalah dalam proses ini yang perlu dilakukan ialah (1) Periksa kondisi sambungan atau koneksi kabel secara fisik antara Arduino dengan komputer. (2) Pastikan driver serial communication sudah terinstal di komputer. (3) Lakukan restart pada komputer atau Arduino.



Memulai project sederhana dari Arduino. Sebelum mengoperasikan Arduino, kita perlu meng-install Software Arduino (IDE). Software Arduino (IDE) ini memungkinkan kita menulis atau membuat program yang akan dijalankan dan digunakan dalam pengoperasian Arduino, terutama pada fungsi uploading script program (sketch). Untuk pemilihan Software Arduino ini kita memiliki dua opsi :

1. Software Arduino (IDE) online atau Arduino Web Editor, yang memungkinkan kita untuk mengolah program secara online melalui web browser. Kelebihanya adalah memungkinkan kita untuk menyimpan kode program (sketch) di cloud, dan akan selalu memiliki versi terbaru dari software Arduino (IDE) tanpa perlu menginstal pembaruan versi.

2. Software Arduino (IDE) offline jika kita lebih suka bekerja secara offline atau memiliki koneksi internet yang terbatas, maka kita perlu menginstall-nya di komputer atau laptop kita.

Namu kali ini kita terlebih dahulu akan diajarkan untuk penggunaan Sofware Arduino IDE offline (Arduino Desktop IDE) yang mungkin akan lebih mudah dan lebih cocok untuk pemula. Lanjut pada cara pengoperasianya.

1. Download terlebih dahulu Software Arduino IDE untuk OS Windows disini --> Arduino IDE 1.8.5 
2. Install Arduino IDE dengan cara double klik pada file yang sudah didownload, kemudian klik "Yes" ketika muncul jendela User Account Control. Setelah itu pilih tombol "I Agree" untuk melanjutkan instalasi, kemudian klik "Next" lalu klik "Install", dan secara otomatis proses instalasi akan berjalan.



Sebelum selesai akan ada jendela/notifikasi yang akan muncul, klik "Install" untuk semua notifikasi yang muncul. Setelah itu tunggu hingga instalasi seelesai kemudian Close.


3. Jalankan software/aplikasi Arduino IDE pada menu Start atau di Desktop. Gambar dibawah menunjukan tampilan awal aplikasi Arduino IDE.


4. Atur aplikasi Arduino nya dengan cara pilih menu "Tools -> Board:" kemudian pilih tipe board Arduino yang digunakan. Setelah itu pilih menu "Tools -> Port" setelah itu pilih port COM yang digunakan oleh Arduino (caranya ada -> Di Sini). Setelah itu masukan kode program/sketch dengan memilih menu "File -> Examples -> 01.Basics -> Blink" setelah itu akan secara otomatis muncul kode programnya. (untuk penjelasan kode program bisa lihat -> Di Sini)


   Atau masukan kode/sketch berikut :

   int pinLED = 13;

   void setup() {
     pinMode(pinLED, OUTPUT);
   }

   void loop() {
     digitalWrite(pinLED, HIGH);
     delay(1000);

     digitalWrite(pinLED, LOW);
     delay(1000);
   }


5. Pasang atau hubungkan Arduino dengan komputer atau laptop kita menggunakan USB A-B. Kemudian klik tombol upload untuk memasukan kode program/sketch ke Arduino.


Setelah proses upload berhasil, Arduino akan melakukan restart. Setelah itu baru Arduino beroperasi sesuai kode program, yaitu membuat LED orange yang ada di board Arduino berkedip-kedip atau blinking.







Komponen utama dari board Arduino adalah sebuah chip microcontroller 8-bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya.

Berikut gambaran mengenai Bagian-bagian yang terdapat di dalam mikrokontroller, pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari ATmega328 chip microcontroller yang dipakai pada Arduino Uno.


Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut :
  • Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.
  • 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variable-variabel di dalam program.
  • 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan bootloader.
  • 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.
  • Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk menjalankan setiap instruksi dari program.
  • Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

BAGIAN-BAGIAN PAPAN ARDUINO


Dibawah ini contoh layout bagian-bagian dari papan Arduino Uno :


Keterangan :
  • 14 pin input/output digital (0-13) : Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
  • 6 pin input analog (0-5) : Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
  • USB : Berfungsi untuk Memuat program dari komputer ke dalam papan, Komunikasi serial antara papan dan komputer, dan Memberi daya listrik kepada papan. 
  • Sambungan SV1 : Sebagai sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. 
  • Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator) : Jika microcontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
  • Tombol Reset S1 : Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan microcontroller.
  • IC 1 – Microcontroller Atmega : Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.
  • In-Circuit Serial Programming (ICSP) : Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader.

Setelah mengetahui bagian-bagian dari Arduino, selanjutnya kita akan mengenal Jenis-Jenis Board Arduino. 
Lihat Juga -> Macam-macam Board Arduino


Sebelum memahami Arduino, kita harus memahami apa yang dimaksud dengan physical computing. Physical computing ialah membuat suatu sistem dengan menggunakan software dan hardware yang bersisifat interaktif, yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam alat atau projek-projek yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk menerjemahkan input analog maupun digital ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya.

Arduino dapat dibilang sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Atau arduino dapat disebut juga sebagai kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman, dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.

Pada masa ini banyak sistem dan alat-alat yang dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung seperti sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa diintegrasikan dengan Arduino.



Pengaplikasian Arduino berkembang dengan cukup pesat dan dinamis di berbagai belahan dunia dalam berbagai bentuk pengaplikasian. Bermacam-macam sistem yang dibuat menggunakan Arduino bermunculan dimana-mana. Adapun yang membuat Arduino dapat dengan cepat diterima oleh orang-orang adalah karena beberapa hal berikut.

Kelebihan Arduino :
  1. Open source, yang artinya kita boleh membuat tiruan board yang kompatibel dengan board Arduino tanpa harus membeli board original buatan Italy.
  2. Tidak memerlukan bootloader (chip programmer) yang berfungsi untuk memproses uploading script program arduino dari komputer.
  3. Koneksi USB yang memudahkan dalam menghubungkan Arduino ke PC atau laptop yang tidak memiliki port serial.
  4. Fasilitas chip yang cukup lengkap (seperti PWM, komunikasi serial, ADC, timer, interupt, SPI dan I2C), sehingga bisa digabungkan bersama modul atau alat lain dengan protokol yang berbeda-beda.
  5. Ukuran board Arduino yang relatif kecil, serta mudah di bawah kemana-mana.
  6. Bahasa pemrograman relatif mudah dengan adanya penambahan library dan fungsi-fungsi standar membuat pemrograman Arduino lebih mudah dipelajari.
  7. Tersedianya library yang sangat banyak untuk menghubungkan Arduino dengan macam-macam sensor, aktuator maupun modul komunikasi.
  8. Pengembangan aplikasi lebih mudah dengan bahasa yang lebih relatif mudah dan adanya library dasar yang lengkap.

Secara umum Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu:
  1. Hardware -> papan input/output (I/O)
  2. Software -> Software Arduino meliputi IDE untuk menulis program, driver untuk koneksi dengan komputer, contoh program dan library untuk pengembangan program.

Selanjutnya kita akan mengenal masing-masing bagian dari Arduino. Lihat Juga -> Bagian-Bagian dari Arduino


Sebelumnya kita sudah memahami bagian-bagian dari Arduino, kemudian kita akan mengenal macam-macam jenis atau tipe dari board Arduino.

1. ARDUINO UNO
Arduino Uno merupakan board mikrokontroler berbasis chip ATmega328P. Arduino tipe ini memiliki 14 pin input / output digital (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, power jack 9-12 Volt, dan tombol reset. Board ini berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dan merupaka tipe board standard dari arduino. 




Spesifikasi :

Microcontroller
Atmega328P
Operating Voltage
5V
Input Voltage (recommended)
7-12V
Input Voltage (limit)
6-20V
Digital I/O Pins
14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins
6
Analog Input Pins
6
DC Current per I/O Pin
20 mA
DC Current for 3.3V Pin
50 mA
Flash Memory
32 KB (ATmega328P) of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM
2 KB (ATmega328P)
EEPROM
1 KB (ATmega328P)
Clock Speed
16 MHz
LED_BUILTIN
Pin 13
Length
68.6 mm
Width
53.4 mm
Weight
25 g


2. ARDUINO LEONARDO
Arduino Leonardo adalah board mikrokontroler berbasis chip ATmega32u4. Tipe ini memiliki 20 digital input / output pin (7 pin dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 sebagai input analog), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB mikro, power jack, header ICSP, dan tombol reset. 

Spesifikasi :

Microcontroller
ATmega32u4
Operating Voltage
5V
Input Voltage (recommended)
7-12V
Input Voltage (limit)
6-20V
Digital I/O Pins
20
PWM Digital I/O Pins
7
Analog Input Pins
12
DC Current per I/O Pin
40 mA
DC Current for 3.3V Pin
50 mA
Flash Memory
32 KB (ATmega328P) of which 4 KB used by bootloader
SRAM
2.5 KB (ATmega32u4)
EEPROM
1 KB (ATmega32u4)
Clock Speed
16 MHz
Length
68.6 mm
Width
53.3 mm
Weight
20 g


3. ARDUINO MICRO
Salah satu board mikrokontroler yang berbasis chip ATmega32U4, dikembangkan bersama dengan Adafruit. Arduino tipe ini memiliki 20 pin input / output digital (7 pin dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 pin sebagai input analog), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB mikro, header ICSP, dan tombol reset. Arduino Micro mirip dengan Arduino Leonardo karena sama-sama menggunakan ATmega32U4 sebagai chip mikrokontroler-nya, dan memiliki komunikasi USB terintegrasi, sehingga tidak perlu prosesor sekunder. Yang membedakanya ialah ukuran Arduino Micro yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dalam pembuatan prototype yang memerlukan ukuran yang relatif kecil.


Spesifikasi :

Microcontroller
ATmega32u4
Operating Voltage
5V
Input Voltage (recommended)
7-12V
Input Voltage (limit)
6-20V
Digital I/O Pins
20
PWM Digital I/O Pins
7
Analog Input Pins
12
DC Current per I/O Pin
40 mA
DC Current for 3.3V Pin
50 mA
Flash Memory
32 KB (ATmega328P) of which 4 KB used by bootloader
SRAM
2.5 KB (ATmega32u4)
EEPROM
1 KB (ATmega32u4)
Clock Speed
16 MHz
Length
48 mm
Width
18 mm
Weight
13 g


4. ARDUINO NANO
Arduino Nano juga merupakan salah satu tipe arduino yang berukuran kecil yang berbasis chip ATmega328. Arduino tipe ini kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, namun dalam paket yang berbeda. Arduino ini mendapatkan sumber power DC dan beroperasi dengan menggunakan kabel USB Mini-B.


Spesifikasi :

Microcontroller
ATmega328
Architecture
AVR
Operating Voltage
5V
Flash Memory
32 KB of which 2 KB used by bootloader
SRAM
2 KB
Clock Speed
16 MHz
Analog Input Pins
8
EEPROM
1 KB
DC Current per I/O Pins
40 mA (I/O Pins)
Input Voltage
7-12 V
Digital I/O Pins           
22 (6 of which are PWM)
PWM Output
6
Power Consumption
19 mA
PCB Size
18 x 45 mm
Weight
7 g


5. ARDUINO MEGA
Arduino Mega salah satu board mikrokontroler berbasis chip ATmega2560. Arduino tipe ini memiliki 54 pin input / output digital (15 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 16 input analog, 4 UART (port serial perangkat keras), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, power jack, header ICSP, dan tombol reset. Arduino Mega 2560 Mega kompatibel dengan sebagian besar shield/module kit yang dirancang untuk Arduino Uno dan Arduino Duemilanove.
Spesifikasi :

Microcontroller
ATmega2560
Operating Voltage
5V
Input Voltage (recommended)
7-12V
Input Voltage (limit)
6-20V
Digital I/O Pins
54 (of which 15 provide PWM output)
Analog Input Pins
16
DC Current per I/O Pin
20 mA
DC Current for 3.3V Pin
50 mA
Flash Memory
256 KB of which 8 KB used by bootloader
SRAM
8 KB
EEPROM
4 KB
Clock Speed
16 MHz
LED_BUILTIN
Pin 13
Length
101.52 mm
Width
53.3 mm
Weight
37 g


6. GENUINO ZERO
Genuino Zero merupakan ekstensi 32-bit sederhana dan kuat dari platform yang didirikan oleh Uno, yang bertujuan untuk menyediakan platform untuk proyek inovatif dalam perangkat IoT cerdas, teknologi yang dapat dikenakan, otomatisasi teknologi tinggi, robotika, dan banyak proyek inovatif lain.

Spesifikasi :

Microcontroller
ATSAMD21G18, 32-Bit ARM Cortex M0+
Operating Voltage
3.3 V
Digital I/O Pins
20
PWM Pins
3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13
UART
2 (Native and Programming)
Analog Input Pins
6, 12-bit ADC channels
Analog Output Pins
1, 10-bit DAC
External Interrupts
All pins except pin 4
DC Current per I/O Pin
7 mA
Flash Memory
256 KB
SRAM
32 KB
EEPROM
None. See documentation
LED_BUILTIN
13
Clock Speed
48 MHz
Length
68 mm
Width
53 mm
Weight
12 gr


7. ARDUINO LILYPAD
Arduino Lilypad merupakan papan mikrokontroler berbasis chip ATmega32u4. Arduino tipe ini memiliki 9 pin input / output digital (4 pin dapat digunakan sebagai output PWM dan 4 sebagai input analog), clock speed / osilator kristal 8 MHz, koneksi USB mikro, konektor JST untuk baterai LiPo 3.7V, dan tombol reset.

Spesifikasi :

Microcontroller
ATmega32u4
Operating Voltage
3.3V
Input Voltage
3.8V-5V
Digital I/O Pins
9
PWM Channels
4
Analog Input Channels
4
DC Current per I/O Pin
40 mA
Flash Memory
32 KB (ATmega32u4) of which 4 KB used by bootloader
SRAM
2.5 KB (ATmega32u4)
EEPROM
1 KB (ATmega32u4)
Clock Speed
8 MHz

Pada intinya masing-masing tipe Arduino memiliki perbedaan pada spesifikasi perangkatnya. Terutama pada chip mikrokontrolernya, jumlah pin analog/digital, port komunikasi data, serta ukuran board Arduino, sehingga anda akan dapat memilih tipe Arduino mana yang akan anda gunakan dalam membuat project prototype atau alat yang akan dibuat.